Hujan merupakan satu bentuk presipitasi, atau turunan
cairan dari angkasa, seperti salju , hujan es, embun dan kabut. Hujan terbentuk
apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan
sampai ke permukaan bumi, sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering,
sejenis presipitasi yang dikenali sebagai virga.
Hujan memainkan peranan
penting dalam kitaran hydrologik di mana
kelembaban dari laut menguap, bertukar menjadi awan, terkumpul menjadi awan,
lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan
anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. Hujan memainkan peranan
penting dalam kitaran hydrologik di mana
kelembaban dari laut menguap, bertukar menjadi awan, terkumpul menjadi awan,
lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan
anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
Air hujan sering
digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar di bawah dan menciut
di atas, tetapi ini tidaklah tepat.
Air hujan kecil hampir
bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti hamburger; air
hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air hujan yang besar jatuh
lebih cepat berbanding air hujan yang lebih kecil.
Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Hujan di bawah pH 5.6, dianggap
hujan asam. Banyak orang menganggap bahwa bau yang dicium pada saat hujan dianggap
wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak yang
diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian
dilepas ke udara pada saat hujan.
Jenis-Jenis Hujan
Berdasarkan
terjadinya, hujan dibedakan menjadi :
- Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
- Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
- Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
- Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
- Hujan muson, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, secara teoritis hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus.
Berdasarkan
ukuran butirannya, hujan dibedakan menjadi :
- Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
- Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius.
- Hujan batu es, curahan batu es yang trun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius.
- Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm
Bagaimana
Dengan Hujan Buatan Dan Hujan Asam ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar