Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfir. Awan kelihatan
seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit.
Pembentukan awan
Udara selalu mengandung
uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah
awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara.
Apabila udara panas,
lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat.
Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu
lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah
awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
Suhu udara tidak
berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin
tepu dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan
akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik
dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan
Namun jika titik-titik
air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan hilanglah
awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air
yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga
yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
Awan menurut bentuknya terbagi menjadi beberapa jenis :
•
Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal
dan bentuk dasarnya horizontal
•
Awan Stratus, yaitu awan tipis yang
tersebar luas dan menutupi langit secara merata
•
Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri
sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan
hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar