Metamorfisme merupakan proses yang menyebabkan perubahan
teksture, mineralogi atau kedua-duanya yang terjadi pada batuan dengan limit
bawahnya diagenesis dan pelapukan dan limit atasnya adalah melting (peleburan).
Proses perubahan teksture yang tidak diiringi oleh perubahan mineraloginya ada
2 macam, yaitu : Cataclastic dan rekristalisasi. Cataclastic adalah proses
penghancuran pada batuan, sedangkan rekristalisasi adalah proses penyusunan
kembali kristal lattice dan hubungan dalam butir melalui migrasi ion dan
deformasi lattice, tanpa disertai penghancuran butiran. Neocristalisasi adalah
proses pembentukan mineral baru yang tidak terdapat pada batuan metamorf
sebelumnya. Proses serupa terjadi juga selama proses diagenesis. Jadi metamorfisme
boleh dikatakan sama dengan diagenesis, tetapi hanya meliputi proses yang
terjadi pada permukaan bumi (p dan t rendah).
Batuan metamorf adalah batuan dengan teksture dan mineral
yang menggambarkan cataclastik, rekristalisasi atau neokristalisasi sebagai
respon terhadap kondisi yang berbeda dari pembentukan batuan tersebut dan
proses diantara diagenesis dan anatexis. Batua asal dari metamorf ini biasa
berasal dari batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf itu sendiri
tapi dengan derajat yang lebih rendah. Metamofisme,
dapat juga terjadi pada temperature and pressures yang lebih tinggi dari 200oC
and 300 MPa. Batuan yang terkena proses metamorfisme bisa saja
berada pada kedalaman jauh dari permukaan bumi seperti yang terjadi pada zona
subduksi atau collision. Batas atas
dari metamorfisme terjadi pada pressure
and temperature dimana batuan tidak mengalami fasa melting atau peleburan. Jika
telah mengalami melting maka tidak dapat lagi disebut sebagai metamorfisme.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Metamorfisme
Metamorphism
terjadi sebab beberapa mineral stabil hanya di bawah kondisi tekanan dan
temperature tertentu. Ketika terjadi perubahan tekanan dan temperatur,
terjadi reaksi kimia yang menyebabkan mineral dalam batuan berubah hingga mencapai kestabilan pada
tekanan dan temperature tertentu.
Adapun
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme:
- Temperature sepanjang Gradien Geothermal. Temperature juga dapat meningkat terkait dengan intrusi batuan beku.
- Tekanan bertambah seiring dengan bertambahnya, kemudian, kedua-duanya pressure dan temperature akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang dihasilkan dari segala arah. Ada beberapa tipe stress, disebut hydrostatic stress, atau uniform stress. Jika stress tidak sama dari segala arah, stress seperti ini disebut differential stress.
- Jika differential stress ada saat atau selama metamorphism, akan mempengaruhi tekstur batuan yang terbentuk.
- Rounded grains bisa menjadi bentuk sejajar dalam arah maximum stress.
- mineral yang mengkristal atau tumbuh dalam differential bidang stress dapat mempunyai orientasi lebih. Khususnya, pada minerals silicate (micas: biotite dan muscovite, chlorite, talc, dan serpentine).
Lembaran-Lembaran Silika akan tumbuh dengan lembaran-lembaran yang
berorientasi perpendicular pada arah tegasan maksimum (maximum stress). Orientasi dari lembaran silika menyebabkan
batuan dapat pecah sepanjang lembaran yang sejajar. Struktur seperti ini
disebut foliasi.
- · Fluid Phase - Setiap ruang antar butiran-butiran mineral dalam batuan berpotensi mengandung fluida. Sebagian besar fluida H2O, tapi dapat juga mengandung mineral yang terlarut. Fase fluida penting karena reaksi kimia yang melibatkan satu mineral padat berubah jadi mineral padat lain dapat dipercepat oleh penghancurkan ion yang diangkut oleh cairan itu sendiri. Seiring dengan meningkatnya tekanan metamorfisme, ruang pori-pori di mana cairan itu berada akan berkurang.
- Time – Reaksi kimia dalam metamorfisme, selama recrystallization, dan pembentukan mineral-mineral baru berjalan sangat lambat. Melalui percobaan laboraturium dikatakan bahwa proses metamorfisme dengan waktu yang lebih lama, akan menghasilkan mineral-mineral berbutir besar. Dengan demikian batuan metamorf coarse grained telah melalui tahap metamorfisme yang lama. Eksperimen menyatakan bahwa waktunya dilibatkan adalah berjuta-juta tahun.
Tipe Metamorfisme
1) Berdasarkan area dan volume
·
Metamorfisme
local, merupakan metamorfisme pada volume batuan yang relative kecil (kurang
dari 100 km²)
·
Metamorfisme
regional, merupakan metamorfisme yang terjadi pada volume batuan yang relative
besar (ribuan kilometer kubik)
2) Berdasarkan agen metamorfismenya
·
Metamorfisme
kontak, metamorfisme dengan agen utamanya adalah temperature yang terjadi
karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang lebih dingin, biasa
terjadi pada skala local. Kontak ini disebut juga kontak aurele.
·
Metamorfisme
dinamik, merupakan metamorfisme yang terjadi karena deviatorik stress. Tipe ini
terjadi pada zona sesar dan daerah yang terkena jadtuah meteoric. Tipe ini
terjadi pada daerah yang cukup luas.
·
Metamorfisme
static, merupakan metamorfisme yang terjadi akibat lithostatik yang terjadi
pada kedalaman yang realtif dalam, seperti pada fore arc basin dan palung.
·
Metamorfisme
dinamotermal, merupakam metamorfisme yang paling banyak dijumpai dan terjadi
akabat kombinasi tekanan dan temperature.
Klasifikasi Batuan
Metamorf (Berdasarkan
komposisi kimianya)
Klasifikasi ini di tinjau dari unsur-unsur kimia yang
terkandung di dalam batuan metamorf yang akan mencirikan batuan asalnya.
Berdasarkan komposisi kimianya batuan metamorf terbagi menjadi 5 kelompok,
yaitu :
- Calcic Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang bersifat kalsik (kaya unsur Al), umumnya terdiri atas batulempung dan serpih. Contoh: batusabak dan Phyllite.
- Quartz Feldsphatic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur kuarsa dan feldspar. Contoh : Gneiss
- Calcareous Metamorphic Rocka dalah batuan metamorf yang berasal dari batugamping dan dolomit. Contoh : Marmer
- Basic Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa, semibasa dan menengah, serta tufa dan batuan sedimen yang bersifat napalan dengan kandungan unsur K, Al, Fe, Mg.
- Magnesia Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan Mg. Contoh : serpentit, sekis.
Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf
Struktur
merupakan bentuk dari handspecimen atau masa batuan yang lebih besar. Struktur
dibedakand ari teksture berdasarkan skalanya diman teksture merupakan bentuk
mikroskopis yang sidudun oleh ukuran, bentuk, orientasi, dan hubungan butirnya.
Pada batuan metamorf struktur terjadi karena proses deformasi.
Teksture pada batuan metamorf:
1)
Teksture foliasi, yaitu adanya
kesejajaran orientasi mineral yang memperlihatkan adanya perlapisan dan
kenampakan kelurusan. Contoh tekstur ini, yaitu:
·
Tekstur slaty, butirannya sangat halus
(< 0,1 mm), kelurusan pada orientasi planardan subplanar, pecahannya
berlembar. Contoh batuannya adalah slate.
·
Tekstur phylitic, berbutir sangat halus
sampai halus (<0,5 mm), contoh batuannya adalah phylite.
·
Tekstur schistose, berbutir halus sampai
sangat kasar (>1 mm), contoh batuannya adalah schist.
·
Tekstur gneissose, berbutir halus sampai
sangat kasar, memperlihatkan perlapisan karena adanya perbedaan mineralogi.
·
Tekstur foliasi porphyroblastik,
berbutir sangat halus sampai sangat kasar dengan ukuran kristal yang besar
(porphyroblastik) tertanam didalam matriks berfoliasi berukuran halus
·
Tektur mylonite.
2)
Tekstur diablastik, tekstur yang
dicirikan dengan tidak adanya kesejajaran buturan, berorientasi radial sampai
acak, contoh tekstur ini adalah:
·
Tekstur sheaf, tekstur yang
memperlihatkan kelompok butiran yang berdabang.
·
Tekstur spherolublastik, yaitu tekstur
yang memperlihatkan kelompok butiran yang radial.
·
Tekstur fibroblastic, tekstur diablastik
yang berukuran sama
3) Tekstur
grano blastik
·
Tekstur homogranular, merupakan tekstur
yang memperlihatkan ukuran butir yang hamper sama.
·
Tekstur heterogranular, merupakan
teksture yang memperlihatkan ukuran butir yang tidak seragam.
·
Tekstur heterogranoblastik, merupakan
tekstur yang dicirikan oleh kumpulam mineral yang sama taapi dengan ukuran yang
beragam.
·
Tekstur tekstur nodularblastik,
merupakan tekstur yang memiliki nodular yang tersusun oleh mineral kecil dengan
satu atau dua mineral dalam matrik yang memiliki komposisi berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar