Batuan beku merupakan batuan penyusun kerak bumi yang berasal dari pembekuan magma. Kata Igneous berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ignis yang berarti api atau pijar. Karena magma merupakan material atau bahan yang pijar dan sangat panas maka batuan beku disebut dengan Igneous Rock.
Magma adalah cairan silikat yang sangat panas dengan suhu berkisar 600°C sampai 1250°C yang bersifat mobile dan terbentuk secara alamiah (Larsen, 1938). Klasifikasi, penamaan dan pengenalan untuk batuan beku sangat erat hubungannya dengan cara pembentukan mineral yang dikandung batuan beku tersebut. Beberapa mineral umum terdapat sebagai kandungan yang penting, dalam pembentukan yang mengikuti aturan “Tingkat Kristalisasi” dari magma. Setiap mineral akan mengkristal pada temperatur yang tetap dan menerus mengikuti selang temperatur yang terbatas, pada waktu magma mengalami pendinginan proses ini disebut diferensiasi magma.
A. Klasifikasi Batuan Beku
Pengklasifikasian (penggolongan) batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama, yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan kandungan senyawa kimia dan berdasarkan susunan mineraloginya.
1) Berdasarkan Genetik Batuan
Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :
a. Plutonik atau Intrusi, terbentuk dalam lingkungan yang jauh di dalam perut bumi dalam kondisi tekanan tinggi sehingga mineral penyusunnya berukuran lebih besar. Bentuk intrusi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
· bentuk konkordan, adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur batuan intrusi imni dengan batuan sekelilingnya sedemikian rupa sehingga batas/bidang kontaknya sejajar dengan bidang perlapisan batuan sekelilingnya. Macamnya : sill, laccolith, phacolith, lopolith
gambar lacolith |
gambar sill |
gambar lopolith |
·
· bentuk diskordan, adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur yang memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya. Macamnya : dike, batolith, stock.
gambar Stock dan Batholith |
gambar dike |
3. Amigdaloidal, struktur vesikuler yang telah terisi oleh mineral.
4. Scorious, struktur vesikuler yang penyebarannya merata dengan lubang-lubang yang saling berhubungan.
5. Aliran, kesejajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi yang jelas.
6. Lava Bantal (Pillow Lava), lava yang memperlihatkan struktur seperti kumpulan bantal-bantal, hal ini disebabkan karena terbentuk di lingkungan laut.
7. Columnar Joint, struktur yang memperlihatkan seperti kumpulan tiang-tiang, hal ini disebabkan adanya kontraksi pada proses pendinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar