Diberdayakan oleh Blogger.

Search

Translate

BAHARI POTENSI ENERGI

30 Nov 2012




Kebutuhan akan energi semakin meningkat, tidak sebanding dengan keberadaan jumlah cadangan sumber daya yang ada. Keterbatasan populasi energi dan pemakaian dari energi tersebut membuat persediaan bahan baku untuk energi menjadi semakin menipis. Adanya kesenjangan antara kebutuhan dan persediaan energi ini yang akan menjadi masalah baru untuk dunia. Untuk itu diperlukan suatu terobosan untuk memanfaatkan energi lain dan kini energi alternatif mulai dilirik untuk memenuhi kebutuhan energi. 

Banyak energi alternatif mulai dikembangkan oleh berbagai negara maju maupun negara berkembang untuk menjawab krisis energi. Berbagai macam energi alternatif yang dikembangkan saat ini, antara lain seperti biodiesel, tenaga angin, hidroelektrisitas, pembangkit listrik tenaga surya, biogas, pembangkit listrik energi ombak dan lainnya. Selain bisa mengurangi penggunaan energi fosil, energi alternatif juga lebih bersih dibandingkan energi alternatuf. Energi fosil sendiri adalah energi yang berasal dari barubara, minyak ataupun gas alam.

Pengembangan energi alternatif akan sangat bermanfaat untuk negara yang sangat tergantung pada sumber energi fosil. Adanya energi alternatif dapat menekan jumlah pemakaian sehingga tidak akan terjadi ketergantungan akan energi fosil yang terbatas. Terutama negara Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Canada dan Korea Selatan yang merupakan pengguna energi fosil terbanyak di dunia. Tetapi tidak hanya kelima tersebut yang harus mulai memanfaatkan energi alternatif, di negara kita sendiri ( Indonesia ) konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen per tahun sementara pertumbuhan konsumsi energi dunia hanya 2,6 persen per tahun. Hal inilah yang harus menjadi pertimbangan Indonesia untuk mulai mengembangkan dan menggunakan energi alternatif.

Sungguh ironis jika negara Indonesia yang 2/3 luas wilayahnya adalah lautan tidak dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan data dari PBB pada tahun 2008, Indonesia mempunyai panjang pantai mencapai 95.181 km. Selain itu tinggi ombaknya mencapai 1-2 meter yang tidak pecah sampai pantai. Panjang pantai dan tinggi ombak yang potensial ini dapat dimanfaatkan untuk energi alternatif tenaga ombak berupa pembangkit listrik. Apalagi jika dibandingkaan dengan energi alternatif lainnya seperti matahari dan angin, energi ombak ini memberikan ketersediaan hingga mencapai 90% dengan kawasan tidak terbatas.


Gambar
PLTGL - SB
Berdasarkan data hasil uji 1 unit perangkat Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Bandul (PLTGL - SB) yang terdiri dari 3 ponton,  didapatkan estimasi daya sebesar 360 KW. Dengan catatan 1 ponton terdiri dari 12 bandul dan sudut ombak 30 derajat. Pantai dengan panjang 1 km akan menghasilkan lebih kurang 7,5 MW listrik. Daya itu cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 12.500 rumah tangga sederhana. Tidak menutup kemungkinan PLTGL - SB dapat memasok listrik untuk seluruh wilayah di Indonesia karena berdasarkan data Bank Dunia tahun 2009, konsumsi energi listrik Indonesia per kapita baru mencapai 591 KWh per kapita. Jika PLTGL - SB dapat dimaksimalakan dengan baik, tidak lebih dari 1% panjang pantai Indonesia (951 km) dapat memasok minimal 7,1 GW atau sama dengan pasokan seluruh listrik di Indonesia tahun ini.




 




 

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

Member

Most Reading